Bab 2 – Pelayan Tanpa Ekspresi
Bagian 2
Setelah berjalan kesana-kemari selama hampir satu bulan, Lilia menjumpai sebuah pengumuman perekrutan kerja.
Seorang kesatria kelas bawah dari desa Buina, yang terletak di wilayah Fedoa, sedang mencari pelayan sewaan.
Selain itu, pengumuman tersebut mengatakan ia akan memberi prioritas khusus untuk seseorang yang berpengalaman dalam merawat anak-anak atau yang memiliki pengetahuan tentang kebidanan.
Buina adalah sebuah desa kecil di tepi Fedoa.
Sebuah desa di antara desa-desa. Desa pelosok.
tempat itu sangat tidak nyaman, tapi ini adalah tempat yang ia dicari.
Majikan yang seorang ksatria kelas bawah juga merupakan penemuan bagus yang tak terduga.
Dan yang paling penting, dia mengenal nama calon majikan.
Paul Greyrat.
Dia anak didik Lilia.
Anak boros seorang bangsawan, yang pada satu hari, tiba-tiba menerobos masuk ke dojo dimana Lilia belajar ilmu pedang.
Menurutnya, ia meninggalkan rumah setelah bertengkar dengan ayahnya, dan datang ke dojo untuk belajar ilmu pedang.
Meskipun dengan gaya yang berbeda, ia juga melakukan studi ilmu pedang di rumah, dan segera setelah itu, ia melampaui Lilia.
Lilia tidak senang dengan kenyataan ini, tapi setelah dia mengerti bahwa dia tidak punya bakat, akhirnya dia menyerah.
Paul, yang penuh dengan bakat, di kemudian hari dibuang dari dojo setelah membuat kesalahan.
Dia hanya meninggalkan Lilia satu kalimat, "Aku ingin menjadi seorang petualang."
Seorang Pria yang bagaikan badai.
Sudah 7 tahun sejak mereka berpisah.
Pada saat itu, ia benar-benar menjadi seorang ksatria dan menikah ...
Meskipun Lilia tidak tahu seperti apa rintangan yang Paul alami dalam hidupnya, sejauh ingatan Lilia, Paul bukanlah orang jahat.
Jika dia bercerita tentang masalahnya, dia yakin bahwa Paul akan membantunya.
Jika itu tidak berhasil, maka ia hanya akan menyebutkan beberapa peristiwa masa lalu.
Ada beberapa hal yang bisa dia gunakan untuk bernegosiasi.
Setelah merenungkan semua faktor ini, ia menuju ke Buina.
Paul mempekerjakan Lilia tanpa banyak tanya.
Tampaknya dia benar-benar cemas karena istrinya, Zenith, hendak melahirkan.
Lilia telah diajarkan secara luas dalam hal kebidanan untuk memantu kelahiran putri raja. Selain itu, dia adalah seseorang yang Paul kenal dan Paul tahu latar belakangnya.
Lilia diterima dengan hangat.
Gajinya juga lebih dari apa yang ia harapkan, sehingga keinginannya tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar