Selasa, 26 Mei 2015

Mushoku Tensei 1-2-5

Bab 2 – Pelayan Tanpa Ekspresi
Bagian 5
Selama setahun pertama bekerja, Lilia masih takut pada Rudeus.

Tapi dia tidak menyadari kapan pergerakan tak terduga Rudeus mulai berubah.

Rudeus tidak menghilang sesuka hati lagi, dan biasanya berada di tempat studi Paul di lantai dua.

Berbicara tentang studi, itu hanyalah sebuah ruangan dengan beberapa buku.

Rudeus berdiam di sana tanpa beranjak. Lilia diam-diam mengamatinya, dan mendapati Rudeus bergumam pada dirinya sendiri sambil membaca buku.

Itu adalah gumaman tanpa arti.

Atau seharusnya seperti itu, setidaknya, itu bukan bahasa yang umum digunakan di benua Tengah.

Masih terlalu dini baginya untuk belajar bagaimana berbicara. Tentu saja, ia belum diajarkan alphabet.

Dia hanya seorang bayi yang melihat sebuah buku dan membuat suara acak.

Kalau bukan, itu akan terlalu aneh.


Lilia selalu merasa bahwa suara-suara itu bermakna dan terstruktur.

Rudeus tampaknya memahami isi buku tersebut.

Ini terlalu menakutkan ..... Lilia selalu berpikir begitu ketika ia mengamati Rudeus dari celah di kusen pintu.

Namun, Lilia tidak pernah merasa muak dengan dia untuk beberapa alasan yang tak bisa dijelaskan.

Kalau dipikir-pikir itu, sumber ketidaknyamanan yang tidak diketahui sumbernya itu secara perlahan menghilang semenjak Rudeus mengurung dirinya di ruangan itu.

Meskipun ia kadang-kadang menunjukkan senyum menjijikkannya ketika digendong, hal itu tidak terasa tak menyenangkan.

Rudeus tidak lagi mengubur wajahnya ke dada Lilia, dan ia tidak lagi terengah-engah secara tiba-tiba.

Mengapa ia sebelumnya selalu merasa Rudeus menakutkan?

Baru-baru ini, ia mulai merasa bahwa Rudeus tulus dan pekerja keras, dan Lilia tidak ingin mengganggunya.

Zenith tampaknya berbagi perasaannya.

Setelah itu, Lilia merasa bahwa lebih baik tidak menghiraukannya.

Ini adalah ide yang bertentangan akal sehat.

Bahkan, adalah hal yang tidak wajar bagi manusia untuk tidak peduli pada anak yang baru  lahir.

Namun baru-baru ini terdapat tanda-tanda pengetahuan pada mata Rudeus.

Dia hanya menunjukkan ‘mata mesum’ beberapa bulan yang lalu, tapi pada saat ini, ada kemauan yang kuat dan pengetahuan yang luas terpancar dari matanya.

Apa yang harus dia lakukan? Meskipun ia memiliki pengetahuan tentang merawat anak-anak, Lilia yang kurang berpengalaman merasa sulit untuk mencernanya.

Dia tidak bisa mengingat apakah pengawal-pelayan seniornya ataukah ibunya yang berada di kampung halamannya yang mengatakan bahwa, tidak ada cara yang benar untuk mengasuh anak.

Setidaknya, dia tidak lagi merasa jijik, tidak nyaman, atau takut.

Jadi Lilia memutuskan yang terbaik adalah tidak mengganggunya, dan membiarkan dia kembali sebagaimana sebelumnya.

--Membiarkan dia seperti apa adanya.

Lilia akhirnya menyimpulkan seperti itu.
Read More »

Mushoku Tensei 1-2-4

Bab 2 – Pelayan Tanpa Ekspresi
Bagian 4
Nama bayi tersebut adalah Rudeus.

Dia adalah seorang bayi luar biasa, tidak pernah menangis atau rewel. Pada awalnya, Lilia menganggap tubuh Rudeus sedikit lebih lemah, dan merawat dia tidak akan memerlukan banyak usaha.

Tapi, anggapan tersebut hanya muncul di awal.

Setelah Rudeus belajar merangkak, ia mulai bergerak kemana-mana didalam rumah.

Kesemua tempat dalam rumah. Dapur, pintu belakang, ruang penyimpanan, ruang peralatan kebersihan, perapian ...... dll

Dia bahkan naik ke lantai dua, meskipun tidak ada yang bisa membayangkan bagaimana ia melakukannya.

Bagaimanapun, dia akan menghilang setiap kali tak ada yang mengawasinya.

Tapi, ia akan selalu ditemukan di suatu tempat didalam rumah.

Rudeus tidak pernah meninggalkan rumah.

Dia kadang-kadang melihat keluar jendela, tapi sepertinya dia masih takut untuk pergi ke luar.

Lilia secara naluri takut akan bayi ini, entah kapan hal ini bermula.

Itu mungkin terjadi saat Lilia menemukannya setelah dia menghilang.

Seringkali, Rudeus hanya akan tersenyum.

Kadang-kadang Rudeus melihat sayuran, menatap api lilin yang berkedip-kedip, atau hanya melihat celana dalam yang belum dicuci.

Rudeus bergumam dan menunjukkan senyum yang membuat orang merasa jijik.

Itu adalah senyum yang secara alami membuat orang merasa jijik.

Ketika Lilia bekerja di kediaman istana, dia harus pergi ke istana utama untuk sebuah tugas, dan para pejabat bangsawan peringkat tinggi  yang dia jumpai s disana memiliki senyum yang sama.

Mereka botak, memiliki perut gemuk, dan lirikan ketika mereka menatap payudaranya, sangat mirip dengan si bayi yang lahir belum lama ini.

Sangatlah menakutkan ketika dia harus menggendong Rudeus.

Lubang hidungnya akan mengembang, sudut-sudut mulutnya akan naik, dan napasnya terengah-engah saat ia membenamkan wajahnya ke dada Lilia.

Dan kemudian dia akan membuat suara-suara aneh, "Huuu" dan "Orhhh", sambil terlihat tertawa.

Dalam sekejap, seluruh tubuh Lilia menggigil seakan terselimuti hawa dingin yang mengerikan.

Lilia serasa ingin membuang dan menghancurkan bayi itu ke tanah.

Bayi ini tidak lucu sama sekali. Senyumnya menyebabkan rasa takut pada orang lain.

Itu adalah senyum yang sama dengan senyum pejabat tinggi ketika mereka membeli banyak budak wanita muda.

Dia seharusnya menjadi bayi yang baru saja lahir.

Lilia merasakan ketidaknyamanan yang  tak tertahankan, dan bahkan merasa terancam bahaya ketika dia memikirkannya kembali.

Bayi ini sangat aneh. Mungkinkah ada sesuatu yang buruk merasukinya? Atau mungkin ini adalah sesuatu yang mirip seperti kutukan.

Setelah memikirkannya lebih dalam, dia mulai merasa sangat cemas.

Dia pergi ke toko item, dan menghabiskan uang yang jumlahnya sangat ‘menyedihkan’ sedikit untuk membeli beberapa hal yang diperlukan.

Ketika Keluarga Greyrat pergi tidur, dia melakukan ritual rumah untuk mengusir kejahatan.

Tentu saja, ini dirahasiakan dari Paul dan keluarganya.

Hari kedua, setelah menggendong Rudeus lagi, Lilia paham.

Ritual kemarin tidak berhasil.

Dan Rudeus masih menjijikkan seperti biasanya. Memang menakutkan jika seorang bayi menunjukkan ekspresi seperti itu.

Zenith mengatakan, "Ketika aku menyusui bayi ini, dia akan menjilat ..."

Ini sungguh keterlaluan.

Paul memang tidak bisa menahan diri saat datang ke perempuan, tapi dia tidak pernah menjijikkan sampai sejauh ini.

Ini terlalu aneh kalau dianggap karena keturunan.

Lilia ingat lagi.

Dia pernah mendengar dari cerita di istana.

Di masa lalu, seorang pangeran Asura dirasuki setan. Untuk menghidupkan kembali iblis itu, sang pangeran akan merangkaki wanita setiap malam.

Dan ketika seorang pelayan memeluknya, pangeran menikamnya dengan pisau tersembunyi di belakangnya, membunuh sang pelayan.

Itu terlalu menakutkan.

Apakah Rudeus sesuatu seperti itu?

Tidak diragukan lagi. Dia adalah setan seperti itu.

Dia masih penurut  untuk saat ini, tapi suatu hari ia akan bangkit, dan ketika semua orang tertidur, satu persatu dia akan .......

Ahh ..... Ini terlalu dini, terlalu dini untuk memutuskan ini. Aku seharusnya tidak mengambil pekerjaan ini.

"Aku akan segera diserang, cepat atau lambat.”

....... Lilia adalah orang yang serius percaya takhayul yang seperti itu.
Read More »

Mushoku Tensei 1-2-3

Bab 2 – Pelayan Tanpa Ekspresi
Bagian 3
Sang bayi telah lahir.

Tidak ada masalah apapun dalam persalinannya. Lilia melakukan seperti apa yang ia pelajari di kediaman istana.

Tidak ada masalah sama sekali. Persalinannya sangat sukses.

Namun, si bayi tidak menangis saat dilahirkan.

Lilia bercucuran keringat dingin.

Si bayi mengeluarkan cairan ketuban segera setelah ia lahir, tapi dia hanya mengangkat kepalanya tanpa emosi, dan tidak bersuara.

Wajah tanpa ekspresi itu seperti halnya bayi yang lahir dalam keadaan mati.

Lilia menyentuh si bayi, terasa detak jantungnya. Dia juga bernapas juga.

Hanya saja dia tidak menangis.

Lilia teringat ucapan pengawal-pelayan seniornya.

Bahwa bayi yang tidak menangis saat lahir biasanya memiliki komplikasi.

Ketika dia memikirkan hal ini. Seketika itu...

"Ah ah." Bayi itu melihat padanya, dan menggumamkan sesuatu.

Setelah mendengar itu, Lilia merasa lega.

Meskipun tidak ada bukti, dia merasa bahwa tidak akan ada masalah.
Read More »

Mushoku Tensei 1-2-2

Bab 2 – Pelayan Tanpa Ekspresi

Bagian 2

Setelah berjalan kesana-kemari selama hampir satu bulan, Lilia menjumpai sebuah pengumuman perekrutan kerja.

Seorang kesatria kelas bawah dari desa Buina, yang terletak di wilayah Fedoa, sedang mencari pelayan sewaan.

Selain itu, pengumuman tersebut mengatakan ia akan memberi prioritas khusus untuk seseorang yang berpengalaman dalam merawat anak-anak atau yang memiliki pengetahuan tentang kebidanan.

Buina adalah sebuah desa kecil di tepi Fedoa.

Sebuah desa di antara desa-desa. Desa pelosok.

tempat itu sangat tidak nyaman, tapi ini adalah tempat yang ia dicari.

Majikan yang seorang ksatria kelas bawah juga merupakan penemuan bagus yang tak terduga.

Dan yang paling penting, dia mengenal nama calon majikan.

Paul Greyrat.

Dia anak didik Lilia.

Anak boros seorang bangsawan, yang pada satu hari, tiba-tiba menerobos masuk ke dojo dimana Lilia belajar ilmu pedang.

Menurutnya, ia meninggalkan rumah setelah bertengkar dengan ayahnya, dan datang ke dojo untuk belajar ilmu pedang.

Meskipun dengan gaya yang berbeda, ia juga melakukan studi ilmu pedang di rumah, dan segera setelah itu, ia melampaui Lilia.

Lilia tidak senang dengan kenyataan ini, tapi setelah dia mengerti bahwa dia tidak punya bakat, akhirnya dia menyerah.

Paul, yang penuh dengan bakat, di kemudian hari dibuang dari dojo setelah membuat kesalahan.

Dia hanya meninggalkan Lilia satu kalimat, "Aku ingin menjadi seorang petualang."

Seorang Pria yang bagaikan badai.


Sudah 7 tahun sejak mereka berpisah.

Pada saat itu, ia benar-benar menjadi seorang ksatria dan menikah ...

Meskipun Lilia tidak tahu seperti apa rintangan yang Paul alami dalam hidupnya, sejauh ingatan Lilia, Paul bukanlah orang jahat.

Jika dia bercerita tentang masalahnya, dia yakin bahwa Paul akan membantunya.

Jika itu tidak berhasil, maka ia hanya akan menyebutkan beberapa peristiwa masa lalu.

Ada beberapa hal yang bisa dia gunakan untuk bernegosiasi.

Setelah merenungkan semua faktor ini, ia menuju ke Buina.

Paul mempekerjakan Lilia tanpa banyak tanya.

Tampaknya dia benar-benar cemas karena istrinya, Zenith, hendak melahirkan.

Lilia telah diajarkan secara luas dalam hal kebidanan untuk memantu kelahiran putri raja. Selain itu, dia adalah seseorang yang Paul kenal dan Paul tahu latar belakangnya.

Lilia diterima dengan hangat.

Gajinya juga lebih dari apa yang ia harapkan, sehingga keinginannya tercapai.
Read More »

Mushoku Tensei 1-2-1

Bab 2 – Pelayan Tanpa Ekspresi 

Bagian 1
Lilia pernah menjadi pengawal-pelayan untuk selir raja Asura.

Pengawal-pelayan adalah seorang pelayan yang juga sebagai pengawal.

Pengawal-pelayan biasanya akan melakukan pekerjaan pelayan, tetapi jika terjadi sesuatu, mereka akan mengeluarkan pedang untuk melindungi tuannya.

Lilia setia dalam melaksanakan tugasnya. Sejauh pekerjaannya sebagai pelayan terlaksana, tidak ada yang dikeluhkan darinya.

Tapi sebagai pendekar pedang, kemampuannya rata-rata, sama dengan kebanyakan orang.

Karenanya, dia ceroboh dalam pertempuran melawan seorang pembunuh yang mengincar nyawa putri yang baru lahir, sehingga ia mendapat cedera di kaki oleh belati musuh.

Belati itu dilapisi dengan racun yang secara khusus dimaksudkan untuk membunuh keluarga Raja.

Tidak ada obat penawar atau sihir penyembuhan yang mampu mengobati racun tersebut.

Lukanya segera diobati, dan ia selamat berkat sang dokter yang mencoba berbagai metode penyembuhan, tapi ada efek samping yang tertinggal.

Tidak ada masalah berarti yang bisa mempengaruhi kehidupannya sehari-hari, tapi dia tidak akan pernah bisa berlari atau menginjak-injakkan kaki nya lagi.

Kerajaan kemudian memecat dia tanpa ragu-ragu.

Hal itu bukanlah kejadian yang jarang terjadi, dan Lilia sendiri menerima nasib ini.

Setelah kehilangan kemampuannya, itu berarti bahwa dia pasti akan kehilangan jabatannya.

Meskipun tidak diberi uang kompensasi, ia menganggap sudah beruntung bahwa dia tidak ‘dibungkam’ diam-diam karena dia telah bertugas dikediaman istana.


Lilia kemudian meninggalkan ibukota.

Dalang percobaan pembunuhan tidak ditemukan.

Memahami peraturan staf-staf selir, dia tahu ada kemungkinan ia akan menjadi sasaran berikutnya.

Mungkin istana membiarkan Lilia pergi meninggalkan istana untuk memancing keluar sang dalang.

Dia selalu bertanya-tanya mengapa dia, yang tidak memiliki latar belakang yang signifikan, telah diterima bekerja didalam istana. Sekarang dia akhirnya mengerti, mereka hanya ingin menyewa pelayan yang dapat digunakan lalu dibuang.

Apapun alasannya, sekarang ia harus meninggalkan ibukota secepat mungkin, demi keselamatannya sendiri.

Meskipun kerajaan memperlakukan dia sebagai umpan, ia tidak punya kewajiban untuk tetap tinggal karena ia tidak diperintahkan untuk itu.

Dan dia tidak punya kewajiban untuk dipenuhi.


Lilia diam-diam beralih arah saat bepergian, dan tiba di wilayah Fedoa, yang memiliki lahan pertanian yang luas dan terletak di daerah perbatasan.

Wilayah Fedoa adalah tempat santai dari ladang gandum yang luas, dengan pengecualian disitu terdapat Kota benteng Roa, di mana sang penguasa tinggal.

Lilia bermaksud untuk mencari pekerjaan di sana.

Tapi, dengan kakinya yang terluka, ia tidak dapat menemukan pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik.

Dia bisa bekerja mengajar ilmu pedang, tapi yang terbaik baginya adalah bekerja sebagai pelayan, karena gajinya lebih tinggi.

Di perbatasan ini, ada banyak yang bisa mengayun pedang, dan ada  banyak yang bisa mengajarkan ilmu pedang, tapi pelayan yang berpengalaman dalam urusan rumah tangga relatif jarang.

Karena pelamarnya lebih sedikit, niscaya gaji akan lebih besar.

Namun, akan berbahaya baginya jika dipekerjakan oleh penguasa Fedoa, atau bangsawan kelas tinggi dan semisalnya ...

Orang-orang seperti itu pasti memiliki hubungan dengan raja.

Jika mereka tahu dia adalah seorang pelayan yang pernah bekerja untuk selir istana, ada kemungkinan bahwa ia akan diperlakukan sebagai alat politik.

Dan karena alasan itu, Lilia menjauh dari mereka.

Dia tidak ingin mengalami situasi hampir-mati  lagi.

Meskipun itu tidak adil untuk sang putri, Lilia berharap untuk menghindar dari pertentangan para bangsawan berebut kekuasaan.

Tapi, jika gajinya terlalu rendah maka itu tidak akan cukup untuk dikirim ke keluarganya.

Mencoba untuk mencari pekerjaan yang aman dan gaji terjamin memang tidaklah mudah.
Read More »

Senin, 25 Mei 2015

Mushoku Tensei 1.1.4

Bab 1 - Mungkinkah ini Dunia Lain?

Bagian 4

Berikutnya, Aku mulai memperhatikan percakapan antara orang tuaku dan sang pembantu.

Dan kemudian Aku mendengar banyak hal yang tidak ada dalam kosa-kataku.

Terutama nama negara, nama daerah, dan berbagai nama lokasi.

Beberapa kata benda yang belum pernah kudengar sebelumnya.

Mungkin tempat ini .....

Tidak, aku yakin itu.

Ini bukan Bumi, tetapi dunia lain.


Sebuah dunia berbeda yang memiliki pedang dan sihir di dalamnya.


Pada saat ini, terbersit dibenakku sebuah inspirasi.

....... Jika dunia ini, bahkan mungkin Akupun bisa mencapainya.

Jika ini adalah dunia pedang dan sihir, dunia yang menyimpang dari kehidupanku sebelumnya dan dari apa yang Aku tahu sebagai kebiasaan umum, mungkin aku bisa melakukannya.

Untuk hidup seperti orang normal, bekerja keras seperti orang normal, untuk dapat naik kembali jika terjatuh, untuk menjalani hidup Aku sepenuhnya.

Aku merasa penuh penyesalan ketika aku mati dalam hidupku sebelumnya.

Sekarat dalam kegelisahan atas impotensi dan fakta bahwa Aku tidak mencapai apa-apa.

Tapi Aku yang mengalami semua itu,

Setelah tetap ingat atas pengetahuan dan pengalaman hidupku sebelumnya, mungkin aku benar-benar bisa melakukannya.

-- Menjalani hidup dengan serius.
Read More »

Mushoku Tensei 1.1.3

Bab 1 - Mungkinkah ini Dunia Lain?

Bagian 3

Setengah tahun telah berlalu.


Mendengarkan percakapan orang tuaku selama setengah tahun ini, membuatku mulai memahami berbagai hal sedikit demi sedikit.

Nilaiku bahasa Inggris tidak bisa dibilang bagus, tetapi tampaknya memang benar bahwa belajar bahasa asing itu bisa cukup lambat ketika dipengaruhi oleh bahasa asli. Atau mungkinkah bahwa otak tubuh ini cukup bagus? Mungkin itu karena usia muda, tapi yang pasti aku bisa dengan cepat mengingat banyak hal.

Pada saat ini, Aku sudah bisa merangkak.

Mampu bergerak adalah hal yang sangat menggembirakan.

Aku tidak pernah merasa syukur seperti ini sebelumnya hanya karena bisa bergerak.

"Dia akan bergerak ke tempat lain ketika Aku memalingkan pandanganku darinya."

"Bukankah baik kalau dia aktif? Aku sangat khawatir ketika dia tidak menangis sama sekali saat dilahirkan."

"Bahkan sekarangpun, dia tidak menangis."

Orang tua Aku berdiskusi hal ini ketika mereka melihat Aku merangkak kemana-mana.

Memang sih, Aku tidak berada pada usia yang akan menangis keras saat lapar.

Tetapi bahkan walaupun sudah kucoba untuk menahannya, sesuatu yang datang dari bawah ini masih akan bocor keluar, jadi akhirnya kubiarkan saja apa adanya.


Meskipun aku hanya bisa merangkak, setelah Aku melakukannya, Aku bisa mengetahui banyak hal.

Pertama-tama, keluarga ini relatif kaya.

Bangunan ini adalah rumah kayu berlantai dua, dan ada lebih dari lima kamar. Mereka punya satu pembantu sewaan.

Pada awalnya Aku pikir pembantu itu bibiku atau semisalnya, tapi sikap hormatnya terhadap orang tuaku membuatnya tampak bukan keluarga.

Tempat ini adalah sebuah desa.

Dari pemandangan yang bisa kulihat dari jendela, terlihat pemandangan petak-petak sawah yang tenang.

Rumah-rumah lainnya berada tersebar disekitar, dan di satu sisi ladang gandum aku bisa melihat dua-tiga keluarga.

Tempat ini seperti pelosok pedesaan. Aku tidak melihat adanya kabel listrik, lampu, atau sesuatu yang serupa. Mungkin tidak ada generator di dekat sini.

Aku pernah mendengar bahwa negara-negara asing menempatkan kabel dibawah tanah mereka, walaupun itu yang terjadi, sangat aneh jika rumah ini tidak memiliki listrik.

Disini terlalu pelosok. Hal ini menyakitkan bagiku yang telah berkecimpung dengan gelombang peradaban.

Bahkan walaupun ini reinkarnasi, Aku masih ingin memiliki komputer pribadi.


Pemikiran seperti itu berakhir pada sore hari.

Karena tidak ada yang bisa dikerjakan, Aku naik ke kursi seperti biasanya, berniat untuk mengagumi pemandangan luar. Ketika Aku melihat keluar jendela, Aku sangat terkejut.

Ayah mengayun-ayunkan pedang di halaman.

(Ha, hah? Apa yang dia lakukan?)

Ayahku masih mengayun-ayunkan benda itu di usia segitu? Chuunibyou?

(Ah, aduh ....)

Karena shock, aku jatuh dari kursi.

Tangan mungilku meraih kursi, tetapi tidak dapat menahan berat tubuhku dan bagian belakang kepalaku yang lebih berat menyentuh lantai duluan.

"Kyaa!"

Aku mendengar jeritan saat aku jatuh ke lantai.

Ibu melihatku dan menjatuhkan laundry cucian, tangannya menutup mulutnya, melihat dari atas dengan wajah pucat.

"Rudi! Apa Kau baik-baik saja !?"

Ibuku bergegas kearahku dengan panik dan mengangkatku.

Dia menatap mataku dan meletakkan tangannya di dadanya, tampak lega

"..... Fiuh, Kau tampaknya baik-baik saja."

(Nyonya, sebaiknya Anda tidak menggerak-gerakkan seseorang setelah kepalanya terbentur) aku mengingatkannya dalam hati.

Dari sikap cemasnya, tampaknya Aku telah jatuh dengan cara yang cukup berbahaya.

Tampaknya mungkin Aku bisa menjadi idiot karena benturan di kepala. Bukan berarti itu akan jadi berbeda dengan sebelumnya.

Ada rasa sakit berdenyut di belakang kepalaku. Setidaknya saat meraih kursi dengan tangan, Aku telah menurunkan kecepatan jatuhku.

Karena reaksi ibuku tidak tampak panic, Aku berasumsi tidak ada darah yang keluar. Mungkin hanya bengkak.

Ibu memperhatikan kepalaku dengan hati-hati.

Ekspresinya seolah mengatakan, jika ada cedera, maka ini hal yang serius.

Akhirnya, ia meletakkan tangannya di atas kepalaku,

"Untuk amannya ....... Biarkan kuasa Tuhan berubah menjadi tanaman berlimpah, dan diberikan kepada mereka yang telah kehilangan kekuatan untuk berdiri lagi,「 PENYEMBUHAN 」"

Aku hampir terpingkal-pingkal, "Hei, hei, apa ini [Sakit, nyeri, cepat pergi]-nya negara ini?"

Ataukah, selain [ayah pengayun-pedang]-ku, ibuku juga seorang chuunibyou?

Pernikahan seorang warrior dan cleric?

Tepat ketika aku sedang memikirkan itu.

Tangan ibuku memancarkan cahaya redup, dan, dalam sekejap, rasa sakitku hilang.

(...... Eh?)

"Lihat, semua baik-baik saja sekarang. Soalnya, ibumu adalah seorang petualang terkenal," kata ibuku dengan sombong.

Aku jatuh kedalam kebingungan.

Pedang, warrior, petualang, penyembuhan, mantra, cleric. Semua istilah ini bergema di kepalaku.

Apa itu tadi? Apa yang dia lakukan?

"Ada apa?"

Ayahku melihat dari luar jendela ketika ia mendengar jeritan ibuku.

Seluruh tubuhnya berkeringat karena ia baru saja mengayun-ayunkan pedangnya.

"Dengarkan aku, Sayang. Rudi sebenarnya tadi naik di atas kursi ..... dan hampir mendapatkan luka serius."

"Ooh, memang tidak baik jika anak laki-laki tidak aktif."

Seorang ibu yang sedikit khawatir, dan ayah yang tidak menganggap ini masalah besar dan menenangkannya.

Ini adalah kejadian yang sudah biasa terlihat.

Tapi, ibuku tidak mundur, mungkin karena tadi bagian belakang kepalaku yang jatuh duluan.

"Sebentar, Sayang. Anak ini bahkan belum berumur setahun. Khawatirlah sedikit!"

"Meskipun begitu, anak dimaksudkan untuk tumbuh dan jatuh sehingga menjadi kokoh. Dengan cara ini dia akan menjadi sehat. Selain itu, bahkan jika dia cedera, Kau kan bisa menyembuhkannya?"

"Tapi aku benar-benar khawatir, aku terus memikirkan andai dia cedera berat dan Aku tidak mampu menyembuhkannya ......"

"Dia akan baik-baik saja."

Ayah Aku mengatakan itu dan memeluk ibu erat-erat.

Wajah ibu memerah.

"Aku sangat khawatir ketika dia tidak menangis sama sekali di awal, tapi dia begitu nakal, dia pasti akan baik-baik saja ......"

Ayahku mencium ibuku.

Hei, hei, Kalian sengaja menunjukkan hal ini kepadaku kan? Kalian berdua!
Kemudian mereka berdua menempatkan Aku di kamar sebelah untuk tidur, lalu pergi ke lantai dua, dan memulai tugas membuatkanku saudara.

Bahkan jika Kalian berdua pergi ke lantai dua, aku masih bisa mendengar suara-suara nyan nyan. Orang-orang offline sukses sialan...!
(Hmm, sihir ya .....)
Read More »

Mushoku Tensei 1.1.2

Bab 1 - Mungkinkah ini Dunia Lain?
 
Bagian 2

Sebulan berlalu.

Tampak aku telah bereinkarnasi. Aku akhirnya menyadari fakta tersebut.

Aku telah menjadi seorang bayi.

Aku sudah mengkonfirmasinya ketika digendong dengan kepalaku disokong dan melihat tubuhku sendiri.

Aku tidak tahu mengapa aku masih memiliki ingatan masa lalu, tapi hal ini tidaklah buruk.

Mempertahankan ingatan kehidupan sebelumnya setelah reinkarnasi ----- siapa pun pasti pernah berangan-angan seperti ini setidaknya sekali.

Tapi aku tidak pernah berpikir bahwa khayalan seperti itu akan menjadi kenyataan ......

Pasangan pertama yang kulihat ketika Aku membuka mata tampaknya adalah orang tuaku.

Mereka mungkin berada di pertengahan awal usia 20-an.

Jelas, mereka lebih muda dari kehidupan masa laluku.

Dari perspektif seseorang berusia 34 tahun, boleh saja untuk menyebut mereka muda.

Ini benar-benar membuat Aku iri bahwa mereka memiliki anak pada usia muda.

Aku sudah menyadarinya, Aku tidak berada di Jepang.

Bahasa yang berbeda, wajah orang tuaku bukan wajah orang Jepang, dan pakaian mereka bahkan tampak seperti pakaian orang desa asli.

Aku tidak bisa melihat apa-apa yang menyerupai perangkat elektronik (orang yang mengenakan celemek pembantu membersihkan dengan kain), dan peralatan, mangkuk, dan furnitur yang terbuat dari kayu kasar. Ini mungkin bukan negara maju.

Penerangannya tidak disediakan oleh lampu bohlam, tetapi dengan lilin dan lampu ublik.

Tentu saja, ada kemungkinan bahwa mereka sangat miskin dan tidak mampu membayar tagihan listrik.

..... mungkin kemungkinan yang inilah yang tertinggi?

Aku pikir mereka pasti punya uang, karena ada seseorang yang berpakaian seperti pembantu.

Tapi hal ini tidaklah aneh jika dia adalah adik dari salah satu orang tuaku. Hal yang normal baginya untuk bersih-bersih.

Aku memang ingin memulai hidup baru, tapi tinggal di sebuah keluarga yang bahkan tidak bisa membayar tagihan listrik membuatku sangat gelisah.
Read More »

Mushoku Tensei 1.1.1

Bab 1 - Mungkinkah ini Dunia Lain?

Bagian 1

Ketika bangun, hal pertama yang kurasakan adalah mataku silau.

Cahaya memenuhi penglihatanku, dan kusipitkan mata karena ketidaknyamanan ini.

Setelah mataku terbiasa dengan cahaya terang, Aku melihat seorang wanita muda berambut pirang sedang menatapku.

Seorang gadis cantik ...... bukan,lebih tepatnya seorang wanita cantik.

(Siapa dia?)

Di sampingnya ada seorang pria dengan rambut cokelat sama mudanya, memberiku senyum kaku.

Kelihatan kuat dan arogan. Otot-ototnya yang menakjubkan.

Berambut cokelat gaya arogan. Melihat penampilannya yang DQN [6], Aku seharusnya jijik. Anehnya, meskipun begitu, Aku tidak merasa dia tidak menyenangkan.

Warna coklat rambutnya bagus, mungkin karena itu warna asli dan bukan karena diwarnai.

"----- ----- XX XXXX"

Wanita itu tersenyum saat melihat Aku dan mengatakan sesuatu.

Apa yang dia katakan? Merasa kabur, aku tidak bisa mendengar dengan jelas, dan Aku tidak mengerti sama sekali.

Mungkinkah ini bukan Jepang?

"------ XXXXX ---- XXX," jawab pria itu dengan ekspresi lembut. Apa sih yang dia katakan? Aku tidak mengerti sama sekali.

"------ XX ----- XXX"

Sebuah suara orang ketiga datang dari suatu tempat.

Aku tidak bisa melihat mereka.

Aku mencoba duduk dan hendak bertanya pada mereka, "Di mana tempat ini? dan siapa kalian?"

Walaupun aku ini hikikomori, Aku masih tidak gagal total dalam komunikasi.

Aku masih bisa melakukan sesuatu seperti ini.


"Ah Ah ------"


Tapi Aku tidak tahu apa yang keluar dari mulutku, erangan atau hanya napas berat?.

Tubuhku tidak bisa bergerak.

Aku merasakan sensasi di jari-jari dan pergelangan tanganku, tapi aku tidak bisa menggerakkan tubuh bagian atas.

"XXX - XXXXX"

Pada akhirnya, pria itu membawaku.

Ini lelucon, kan? Tubuhku beratnya lebih dari 100 kilogram, dan ia mengangkatku dengan mu...
Tidak, mungkin aku sudah koma selama puluhan hari dan itu telah menyebabkan berat badanku turun.

Itu adalah kecelakan besar. Ada kemungkinan besar aku telah kehilangan lengan atau kaki.

(Sebuah nasib yang lebih buruk daripada kematian, haah......)

Pada hari itu.

Itulah yang ada dipikiranku.
Read More »

Sabtu, 23 Mei 2015

Prolog



Aku [1] seorang tunawisma dan pengangguran berusia 34 tahun.

Aku yang gemuk dan jelek, adalah seorang pria baik hati yang menyesali bagaimana ia menjalani hidupnya.

Tiga jam yang lalu Aku bukanlah tunawisma, Aku adalah seorang NEET veteran yang tidak meninggalkan kamar selama setahun terakhir.

Namun, orang tuaku telah meninggal tanpa aku sadari.

Sebagai NEET, Aku bahkan tidak menghadiri pertemuan keluarga, apalagi pemakaman.
property mhw-translations.blogspot.com
Dan pada akhirnya, Aku diusir dari rumah.
 
Aku menggedor keras di dinding dan lantai rumah, memukul-mukul seakan-akan tidak ada seorang pun di rumah, tapi tetap  tak seorangpun yang berbicara padaku.

Sebelumnya...

Saat itu Aku masturbasi di kamar tepat pada hari pemakaman, tiba-tiba saudara-saudaraku masuk kekamar dengan mengenakan pakaian berkabung, dan menyatakan bahwa mereka memutus semua hubungan denganku.

Ku abaikan mereka. Adik Aku lalu mengambil tongkat kayu dan menghancurkan komputer yang Aku hargai lebih tinggi dari hidupku.

Setengah gila, aku menerjang mereka, tapi kakakku memiliki peringkat ‘Dan’ di karate, dan sebaliknya, akulah yang dengan kejam dipukuli.

Aku menangis dan memohon pengampunan dengan memalukan, tapi aku tetap dilempar keluar rumah, dan bahkan tidak diberi kesempatan untuk ganti pakaian.

Aku menahan rasa sakit yang berdenyut di dadaku (sebagian besar tulang rusukku mungkin patah), dan berjalan gontai di jalanan.

Ucapan saudaraku ketika Aku meninggalkan rumah masih terngiang di telinga.

Itu merupakan penghinaan kejam yang menyakitkan.

Hati Aku benar-benar hancur.

Apa salahku?

Aku kan hanya masturbasi sambil menonton video ‘loli’ mosaic-less saat pemakaman orang tuaku...... [2]

 Apa yang harus Aku lakukan selanjutnya?

Tidak, otakku sebenarnya tahu.

Mencari pekerjaan atau kerja paruh waktu, lalu mencari tempat untuk tinggal, dan membeli beberapa makanan.

Bagaimana Aku harus melakukannya?

Aku tidak tahu apa yang harus Aku lakukan untuk mencari pekerjaan.

Hmm, Aku masih tahu cara pergi ke "Hello" [3].

Tapi meskipun aku tidak pamer bahwa Aku memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman tinggal di dalam rumah, bagaimana mungkin Aku tahu di mana Hello? Selain itu, bahkan jika Aku pergi ke Hello, Aku pernah mendengar bahwa tempat itu hanyalah memperkenalkan pekerjaan untuk Anda.

Aku harus membawa resume sendiri, pergi ke tempat yang direkomendasikan, dan melakukan wawancara. Aku akan pergi wawancara menggunakan sebuah pakaian olahraga kotor yang ditutupi dengan keringat dan darah(pakaian yang dipakai saat ini -mhw).
property mhw-translations.blogspot.com
Gak mungkin Aku diterima bekerja. Bahkan Aku tidak akan mempekerjakan seseorang yang mengenakan sesuatu yang gila seperti ini. Mungkin aku akan bersimpati dengan dia, tapi aku pasti tidak akan mempekerjakan dia.

Selain itu, apakah ada toko-toko yang menjual kertas lamaran ?.

Toko alat tulis? Toko serba ada?

Mungkin toko serba ada menjualnya kalo aku pergi kesana, tapi Aku tidak punya uang.

Kemudian, apa yang akan Aku lakukan jika sudah membelinya?

Anggap saja Aku beruntung, berhasil meminjam uang dari suatu lembaga keuangan, mendapatkan baju ganti, dan membeli beberapa kertas resume dan alat tulis. Tapi diingat-ingat, Aku pernah mendengar bahwa Anda tidak akan dapat menyelesaikan resume jika Anda tidak menulis alamat tempat tinggal.

Selesai sudah. Tepat pada saat ini, Aku akhirnya merasakan bahwa hidupku telah mencapai titik akhir.

..... Hah.

Hujan mulai turun.

Sekarang adalah akhir dari musim panas, periode di mana udara mulai berubah dingin. Dinginnya air hujan menembus pakaian yang telah kupakai selama entah berapa tahun, dan tanpa ampun merenggut panas tubuhku.

“.. Jika Aku bisa memulai kembali dari awal.”

Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak mengatakannya.

Sebenarnya Aku tidak dilahirkan untuk menjadi manusia busuk.

Aku lahir sebagai anak ketiga dalam keluarga agak kaya. Dua saudara yang lebih tua, satu kakak perempuan, dan satu adik. Anak keempat dari lima bersaudara. Di sekolah dasar, Aku dipuji sebagai anak cerdas meskipun masih kecil.

Meskipun Aku tidak bisa dibilang rajin belajar, tapi Aku pandai main game dan cukup baik di olahraga. Aku bahkan pernah menjadi pusat perhatian di kelas.

Kemudian di SMP aku masuk klub komputer, berkonsultasi melalui majalah, dan menabung cukup uang untuk merakit komputer. Aku menonjol di keluarga, lainnya tidak ada satupun yang bisa menulis satu baris kode program komputer.

Titik balik dalam hidup Aku adalah saat SMA ...... tidak, bahkan itu dimulai pada tahun ketiga SMP. Aku begitu sibuk bermain-main dengan komputer yang ahirnya Aku mengabaikan belajar. Setelah kupikir kembali sekarang, di situlah di mana semuanya bermula.

Aku berpikir bahwa belajar itu tidak berguna untuk masa depan. Aku merasa itu tidak dapat digunakan dalam kehidupan nyata.

Pada akhirnya, aku memasuki SMA yang paling terbelakang, yang dianggap yang terburuk di Daerah.

Meski begitu, Aku pikir itu bukanlah masalah.

Aku merasa akan sukses jika aku serius, dan bahwa aku berbeda dari orang-orang idiot lainnya. Itulah yang Aku pikirkan.

Aku masih ingat suatu kejadian saat itu.

Saat antri untuk membeli makan siang di kantin sekolah, ada seorang siswa yang memotong antrian.

Aku menggerutu beberapa kalimat seolah-olah aku melakukan hal yang benar. Itu karena gengsi aneh Aku dan kepribadian chuunibyou [4] yang Aku miliki.

Malangnya, dia kakak kelasku, dan salah satu dari dua orang yang paling berbahaya di sekolah.

Akhirnya wajahku dipukul sampai bengkak. Aku lalu ditelanjangi dan diikat di depan sekolah.

Dia mengambil banyak photo dan dengan mudah mendistribusikannya ke seluruh sekolah. .
property mhw-translations.blogspot.com
Aku jatuh ke bagian terendah hirarki sosial dalam sekejap, ditertawakan oleh orang lain, dan bahkan mendapat julukan "anak Kulup" (kulup= kulit ujung yang menutupi kepala penis –mhw).

Aku tidak pergi ke sekolah selama sebulan, dan menjadi hikikomori. Setelah melihat keadaanku seperti ini, ayah dan saudara-saudaraku mengatakan kata-kata yang tidak bertanggung jawab seperti, "tunjukkan keberanian kamu", "lakukan yang terbaik".

Bukan aku yang bersalah!

Tak seorang pun yang berada dalam situasi seperti itu yang akan terus bersekolah. Tidak ada!

Jadi, tidak peduli apa yang orang lain katakan, Aku dengan tegas meneruskan gaya hidup 'menutup diri'.

Aku merasa bahwa rekan-rekan yang kukenal semua melihat fotoku, mengejek Aku.

Bahkan jika tidak pergi keluar rumah, selama Aku memiliki komputer dan internet, Aku bisa menghabiskan waktuku. Karena pengaruh internet, Aku mulai tertarik dengan banyak hal, dan melakukan berbagai hal. Perakitan model plastik, mengecat figurin, menciptakan weblog. Ibu bersedia mendukungku dan tampaknya dia akan datang membawa uang untuk membantuku selama Aku memintanya.

Tapi aku bosan dengan semua itu dalam waktu kurang dari satu tahun.

Aku kehilangan motivasi setiap kali melihat seseorang yang lebih baik dariku.

Bagi orang lain, mungkin Aku dikira hanya bermain-main. Tapi sebagaimana aku sendirian dengan begitu banyak waktu, bersembunyi di sel gelap Aku, Aku tidak punya hal lain yang bisa dilakukan.

Tidak. Bahkan ketika Aku pikir kembali, itu hanya alasan.

Setidaknya, akan menjadi pilihan yang lebih baik seandainya menjadi mangaka dan mulai menerbitkan komik web yang mengerikan, atau menjadi novelis web dan mulai posting novel.

Sebenarnya, banyak orang yang mengalami kondisi yang sama melakukan hal seperti itu. Tapi, Aku malah mengolok-olok dan meremehkan mereka.

Mengejek kreasi mereka, berpikir diriku sebagai seorang kritikus, mengatakan hal-hal seperti "Ini lebih buruk dari kotoran", mengkritik mereka. Meskipun Aku tidak melakukan apa pun sama sekali ......

Aku ingin kembali.

Jika mungkin, Aku ingin kembali ke sekolah dasar, titik tertinggi hidupku, atau kembali ke tengah-tengah SMP. Tidak, bahkan jika itu satu atau dua tahun yang lalu. Bahkan meskipun kurang dari itu, Aku masih bisa melakukan sesuatu dengannya. Meskipun aku menyerah di tengah jalan, aku bisa memulai kembali walau apapun yang terjadi.

Jika Aku berupaya maksimal, bahkan andai Aku tidak bisa jadi yang terbaik, setidaknya aku bisa jadi pro.

"......"

Mengapa aku tidak melakukan apa-apa sampai sekarang?

Aku pernah punya banyak waktu. Meskipun aku tidak meninggalkan kamar selama waktu itu, Aku bisa melakukan banyak hal selama aku duduk di depan komputer. Bahkan jika aku tidak bisa berada di posisi atas, Aku bisa tinggal di suatu tempat di tengah-tengah dan terus berusaha.

Manga, novel, game, atau bahkan coding. Jika Aku mau berusaha, Aku seharusnya mampu membuat prestasi kecil. Entah prestasi itu bisa menghasilkan uang atau tidak ......

Ah, sudahlah. Percuma saja.

Aku tidak pernah bekerja keras sebelumnya. Bahkan jika Aku kembali ke masa lalu, Aku mungkin akan tersandung di tempat yang sama, dan berhenti di tempat yang sama. Aku berakhir  seperti ini karena Aku tidak pernah bisa melampaui rintangan yang bisa dilakukan manusia umumnya.

"Hm?"

Di suatu tempat di tengah hujan deras, aku mendengar orang berdebat.
property mhw-translations.blogspot.com
Ada ribut-ribut apa itu?

Menjengkelkan! Aku tidak ingin terlibat! Meskipun Aku berpikir begitu, kakiku ingin melangkah kesana.

"---- Itu sebabnya, Kamu ----"

"Kamu lah yang -----"

Terlihat oleh pandanganku ada tiga siswa SMA bertengkar seperti pertengkaran antar kekasih.

Dua pemuda dan satu gadis. Mereka mengenakan seragam sekolah berkerah yang asing dan seragam sekolah model pelaut.

Tampaknya ada semacam perang harem terjadi. Anak laki-laki yang lebih tinggi itu bertengkar dengan sang gadis, dan anak laki-laki lainnya berusaha menengahi, namun kedua pihak bertikai tidak mendengarkannya sama sekali.

(Hmm, aku juga pernah seperti itu sebelumnya)

Aku pernah punya teman masa kecil yang agak manis di SMP. Dia mungkin bisa dianggap manis, mungkin nilainya empat atau lima. Dia berpartisipasi dalam klub track and field dan memiliki rambut pendek. Dia memiliki penampilan yang bisa menyebabkan dua atau tiga dari sepuluh orang untuk menolehnya. Namun, Aku sangat menyukai anime tertentu dan merasa bahwa orang-orang di klub track and field harus memiliki rambut ekor kuda, jadi Aku pikir dia seorang gadis yang jelek.

Namun, rumahnya dekat dengan rumahku  dan kami sering berbagi kelas yang sama selama sekolah dasar, jadi kami pulang bersama-sama lebih dari sekali. Kami memiliki banyak kesempatan untuk berbicara, dan juga bertengkar sekali-kali. Sangat disayangkan, keadaanku saat ini, hanya dengan mendengarkan kata-kata "SMP", "teman masa kecil", dan "kegiatan klub", sudah cukup bagiku untuk peju 3 kali.

Omong-omong, aku mendengar bahwa teman masa kecilku itu sudah menikah tujuh tahun lalu.

Aku mendengar rumor ini dari ruang tamu, di mana saudaraku berbincang-bincang.

Hubungan kami tidak buruk. Kami mampu berbicara tanpa sungkan karena kami sudah saling kenal dari masih kecil.

Aku tidak berpikir dia menyukaiku, tetapi jika aku belajar keras dan masuk SMA yang sama, atau jika aku bergabung dengan klub track and field dan masuk sekolah yang sama dengan surat rekomendasi, Aku mungkin bisa mengibarkan bendera [5 ]. Jika Aku membuat pengakuan yang serius, kami bahkan bisa berkencan...

Aku bahkan bisa main mata dan bertengkar dengan dia seperti trio itu, dan kami bahkan mungkin telah melakukan hal-hal mesum di kelas kosong setelah sekolah.

Hah, eroge apa ini? (mungkin hal-hal erotic? –mhw)

Kalau dipikir-pikir, orang-orang ini benar-benar riajuus sialan. Cepat meledak sana .... Hm?! (meledak= pertengkaran memuncak sehingga pisah/putus hubungan –mhw)

Tiba-tiba, di saat itu, aku menyadari.

Sebuah truk sedang melaju ke arah ketiganya dengan kecepatan yang luar biasa.

Juga, sopir truk itu sedang bersandar di kemudi.

Ia mengemudi dalam keadaan mengantuk.

Dan mereka masih belum menyadarinya.

"B-b-Bahaya !!"

Aku mencoba untuk memperingatkan mereka dengan berteriak, tapi Aku belum pernah menggunakan pita suara Aku sepenuhnya selama lebih dari sepuluh tahun, dan hujan yang dingin serta rasa sakit di tulang rusuk menyebabkan suaraku tambah melemah. Suara pelan gemetaran itu, lenyap ditelan suara hujan.

Aku harus menyelamatkan mereka. Aku harus! Pada saat yang sama, Aku pikir, mengapa Aku harus menyelamatkan mereka?

Aku punya firasat bahwa jika Aku tidak menyelamatkan mereka, Aku akan menyesal lima detik kemudian. Aku benar-benar akan menyesal jika melihat tiga orang tertabrak hingga remuk oleh truk.

Menyesal karena tidak menyelamatkan mereka.

Oleh karena itu, Aku harus menyelamatkan mereka.
property mhw-translations.blogspot.com
Bagaimanapun juga, kupikir sebentar lagi Aku mungkin akan segera mati kelaparan di pinggir jalan. Setidaknya, saat ini Aku berharap melakukan hal yang membuatku puas.

Aku tidak mau ada penyesalan di saat terakhir.

Aku Berlari tertatih-tatih kearah mereka.

Kakiku tidak bergerak seperti yang kuinginkan karena Aku tidak banyak menggerakkannya selama sepuluh tahun terakhir. Ini adalah pertama kalinya dalam hidup Aku berharap bahwa Aku lebih banyak berolahraga sebelumnya. Tulang rusuk yang patah inipun berdenyut dengan rasa sakit luar biasa, menghambat setiap langkahku. Ini adalah pertama kalinya dalam hidup Aku berharap bahwa Aku lebih banyak mengkonsumsi kalsium sebelumnya.

Sakit! Sakit sekali hingga Aku tidak bisa berlari!
property mhw-translations.blogspot.com
Tapi aku masih berlari. Dan terus berlari.

Anak laki-laki yang sedang berdebat itu segera memeluk sang gadis ketika ia melihat ada truk mendekat di depan matanya. Anak laki-laki lainnya memunggungi truk dan tidak menyadarinya, dia hanya terkejut dengan tindakan mendadak temannya itu. Aku meraih kerahnya tanpa ragu-ragu dan menggunakan semua kekuatan untuk menariknya ke belakang. Anak itu tertarik dan jatuh ke pinggir jalan, keluar dari jalur truk.

Bagus! Tinggal dua lagi!

Baru saja memikirkannya, truk sudah berada di depan Aku. Aku baru saja merencanakan untuk menarik mereka dari jarak yang aman, tapi ketika kutarik, malah aku yang tertarik maju.

Tidak heran sih, walaupun bahkan beratku lebih dari 100kg. Itu adalah hasil dari berlari dengan kaki gemetar, sehingga Aku terseret maju karena momentum.

Aku merasakan ada cahaya di belakangku saat Aku tertabrak truk.

Apakah itu cahaya kilas balik sebelum kematian seperti yang orang bilang? Aku tidak bisa melihat apa-apa selama waktu singkat itu. Terlalu cepat.

Apakah itu berarti bahwa Aku melakukan hanya sedikit hal berarti dalam hidup Aku?

Aku terlempar ke dinding beton oleh truk yang beratnya lebih dari 50 kali beratku.

"PUHH .....!"

Udara di paru-paruku terdorong keluar. Paru-paruku kejang, meminta udara setelah belari cepat.

Aku tidak bisa mengeluarkan suara, tapi aku belum mati. Banyaknya lemaklah yang mungkin menyelamatkan Aku ......

Tapi setelah Aku memikirkan hal itu, ternyata truk muncul lagi tepat di depan mataku.

Aku remuk rata seperti tomat penyet di antara tembok beton dan truk.


Catatan Penerjemah dan Referensi
1. Dia menggunakan kata "aku" di sini. Dalam bab-bab selanjutnya ketika ia berbicara dengan orang dewasa ia akan menggunakan "saya".
2. Dalam novel ringan, baris ini dilunakkan, hanya menyebutkan bahwa ia melakukan masturbasi dengan "video dewasa mosaik-less."
3. Hello Work adalah lembaga pemerintah Jepang untuk memperkenalkan pekerjaan.
4.  "Sindrom Sekolah Menengah Tahun ke-2" di mana seseorang memiliki delusi merasa dirinya penting dan / atau memiliki karunia / kekuatan khusus. Untuk informasi lebih lanjut lihat: Urban Dictionary Definisi "Chuunibyou"
5. Kondisi dalam pemrograman permainan yang menyebabkan variabel berubah, mengacu pada kondisi yang sudah dibuka untuk bisa menjadi pacar.
Read More »